Lionel Messi, yang dianggap sebagai salah satu pemain sepak bola terbaik sepanjang masa, telah menorehkan jejak sejarah yang luar biasa sepanjang kariernya. Perjalanan kariernya dimulai dari akademi La Masia yang legendaris di Barcelona, lalu membawa dirinya meraih kesuksesan besar baik di level klub maupun internasional. Setelah lebih dari dua dekade mengukir prestasi di Barcelona, Messi melanjutkan petualangannya ke Paris Saint-Germain (PSG) dan kemudian ke Inter Miami, menutup babak baru dalam sejarah sepak bola dunia.
Awal Mula di Rosario: Dari Impian Menjadi Kenyataan
Lionel Andrés Messi lahir pada 24 Juni 1987 di Rosario, Argentina, dalam keluarga yang sangat mencintai sepak bola. Sejak usia dini, bakat Messi dalam bermain sepak bola sudah terlihat. Pada usia 6 tahun, Messi bergabung dengan klub lokal, Grandoli, tempat ayahnya menjadi pelatih. Kemampuan luar biasa Messi dengan bola membuatnya segera menonjol, tetapi perjalanan awalnya tidak berjalan mulus. Pada usia 11 tahun, Messi didiagnosis dengan defisiensi hormon pertumbuhan yang mempengaruhi tinggi badannya. Biaya untuk pengobatan sangat mahal, dan keluarganya kesulitan untuk membiayainya.
Namun, takdir membawa Messi ke Spanyol, tepatnya ke akademi sepak bola milik Barcelona, La Masia. Setelah melihat bakatnya di turnamen di Argentina, Barcelona menawarkan Messi untuk datang dan tinggal di Spanyol, dengan imbalan klub akan menanggung biaya pengobatan untuk masalah kesehatan Messi. Langkah ini menjadi titik awal perjalanan besar Messi dalam dunia sepak bola profesional.
La Masia: Membangun Fondasi untuk Karier Cemerlang
Messi bergabung dengan La Masia pada tahun 2000, saat usianya baru 13 tahun. Di sana, ia tumbuh menjadi seorang pesepak bola yang tak hanya berbakat, tetapi juga sangat tekun dan disiplin. Proses perkembangan di La Masia sangat berfokus pada teknik dan permainan kolektif, sesuatu yang sangat sesuai dengan gaya permainan Messi yang cerdas dan elegan.
Meskipun mengalami tantangan fisik akibat masalah pertumbuhannya, Messi dengan cepat menunjukkan kehebatannya di lapangan. Pada usia 16 tahun, ia sudah mencatatkan debut profesionalnya dengan tim utama Barcelona pada 2004. Pada saat itu, ia sudah menjadi bintang yang bersinar di tim cadangan, dan langkahnya menuju tim utama Barcelona hanya tinggal menunggu waktu.
Menjadi Ikon di Barcelona: Era Keemasan
Pada 2004, Messi secara resmi menjadi bagian dari tim utama Barcelona di bawah asuhan pelatih Frank Rijkaard. Debutnya di La Liga terjadi pada 16 Oktober 2004, melawan Espanyol, saat usianya baru 17 tahun. Meski awalnya sulit untuk mendapatkan tempat utama, kemampuan Messi untuk menggiring bola, visi permainan yang luar biasa, dan kemampuannya mencetak gol segera membuatnya menjadi pilihan utama.
Pada 2008, dengan kedatangan Pep Guardiola sebagai pelatih, Messi mulai menunjukkan potensi sesungguhnya. Guardiola mengubah gaya permainan Barcelona menjadi lebih menyerang dengan fokus pada penguasaan bola dan permainan kolektif yang mengutamakan posisi. Messi berkembang pesat dalam sistem ini, dan ia tidak hanya menjadi mesin gol, tetapi juga kreator permainan yang tak tergantikan.
Pada 2009, Barcelona meraih treble winners—memenangkan La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions—dan Messi memainkan peran utama dalam kesuksesan ini. Di tahun yang sama, Messi meraih Ballon d’Or pertamanya, sebuah prestasi yang menandakan bahwa ia telah resmi diakui sebagai pemain terbaik dunia. Prestasi ini adalah yang pertama dari total tujuh gelar Ballon d’Or yang ia raih sepanjang kariernya.
Barcelona di bawah Guardiola adalah sebuah era keemasan, dan Messi berada di pusatnya. Selama bertahun-tahun, Messi mengantarkan Barcelona meraih banyak gelar, termasuk La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions, serta menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah klub. Pencapaian individu Messi juga luar biasa, dengan mencetak lebih dari 600 gol untuk Barcelona, menjadikannya sebagai top scorer sepanjang masa klub.
Namun, meskipun sukses di level klub, perjalanan Messi bersama Argentina di kancah internasional tidak selalu mulus. Meskipun ia membawa Argentina ke final Piala Dunia 2014 dan Copa América, kemenangan internasional yang diidamkan baru tercapai pada 2021, saat Argentina berhasil memenangkan Copa América dengan Messi sebagai kapten tim.
Perpindahan ke PSG: Tantangan Baru di Prancis
Pada 2021, setelah lebih dari dua dekade di Barcelona, Messi harus meninggalkan klub yang telah membesarkan namanya. Keputusan ini diambil setelah Barcelona menghadapi masalah keuangan yang serius, yang membuat mereka tidak mampu memenuhi ketentuan kontrak baru untuk Messi di bawah regulasi La Liga. Messi kemudian bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG) dengan kontrak dua tahun.
Di PSG, Messi bergabung dengan sejumlah bintang besar seperti Neymar dan Kylian Mbappé. Meskipun banyak yang berharap ia akan langsung menyatu dengan tim dan kembali ke bentuk terbaiknya, Messi menghadapi tantangan dalam menyesuaikan diri dengan permainan PSG yang berbeda dari gaya kolektif yang ia nikmati di Barcelona. Namun, Messi tetap menunjukkan kelasnya, memberikan kontribusi besar untuk PSG di Ligue 1 dan Liga Champions.
Pada musim 2021-2022, Messi membantu PSG memenangkan Ligue 1, meski mereka belum berhasil meraih Liga Champions. Di PSG, Messi juga berkontribusi dalam menciptakan peluang dan menjadi penghubung antar lini dengan keterampilan tekniknya yang luar biasa.
Keputusan Pindah ke Inter Miami: Akhir dari Sebuah Era, Awal Baru
Pada 2023, Messi mengejutkan dunia dengan memutuskan untuk meninggalkan Eropa dan bergabung dengan klub Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat, Inter Miami. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak karena Messi meninggalkan liga-liga top Eropa dan memilih untuk melanjutkan karier di MLS, meskipun banyak tawaran dari klub-klub besar di Eropa.
Di Inter Miami, Messi bergabung dengan rekan-rekan setim seperti Jordi Alba dan Sergio Busquets, yang juga sebelumnya merupakan bagian dari Barcelona. Keputusan Messi untuk bergabung dengan Inter Miami lebih dilihat sebagai langkah untuk mencari tantangan baru, serta peluang untuk mempopulerkan sepak bola di Amerika Serikat. Messi segera mengubah wajah klub ini, membawa Inter Miami meraih kesuksesan luar biasa dalam waktu singkat, termasuk memenangi Leagues Cup pada 2023, dan memberikan antusiasme baru bagi penggemar sepak bola di Amerika.
Bergabung dengan MLS juga memberi Messi kesempatan untuk mengembangkan kariernya di luar lapangan, terutama dalam hal pemasaran dan kontribusi terhadap pertumbuhan sepak bola di Amerika Utara. Keputusan ini membuka babak baru dalam perjalanan karier Messi yang telah menginspirasi banyak generasi pesepak bola muda di seluruh dunia.
Lionel Messi telah menjalani perjalanan karier yang penuh warna, dengan banyak prestasi yang tak terhitung jumlahnya. Dari seorang anak muda yang menderita masalah kesehatan dan kini menjadi ikon global, Messi telah mencapai puncak yang hanya dapat dicapai oleh sedikit orang dalam sejarah olahraga. Di Barcelona, ia membangun dirinya sebagai simbol kesuksesan dan kecerdasan sepak bola. Di PSG, ia mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain terbaik di dunia, meskipun tidak dengan cara yang sama seperti di Barcelona. Di Inter Miami, ia menemukan cara baru untuk melanjutkan warisannya dan menjadi wajah baru sepak bola di Amerika.
Jejak langkah Messi adalah bukti dari dedikasi, kerja keras, dan kecintaan pada permainan. Selama bertahun-tahun, ia tidak hanya memenangi trofi-trofi bergengsi, tetapi juga memenangkan hati penggemar sepak bola di seluruh dunia. Messi telah membuktikan bahwa tak ada yang mustahil jika seseorang memiliki bakat, tekad, dan semangat untuk terus berkembang.